Sabtu, 26 Mei 2012

Rahasia Hidup Selalu Beruntung

Dalam kehidupan ini semua orang menginginkan yang namanya hidup  untung.  Hidup untung itu sendiri berarti hidup tanpa merasa dirugikan, hidup tanpa kesusahan dan hidup tanpa masalah. Kehidupan seperti itu rasanya mustahil ada dan tidak mungkin ada.

Namun, percaya atau tidak hidup untung itu bisa didapatkan oleh semua orang tanpa terkecuali. Siapapun orang itu, baik ia seorang pejabat, penjual koran dan lain sebagainya. Baik ia seorang professor atau seorang yang tidak pernah mengecap yang namanya kehidupan sekolah.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkan hidup untung tersebut?
Sesungguhnya cara untuk mendapatkan hidup untung itu sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan. Semua orang pun dapat melakukannya…
Untuk mendapatkan yang namanya hidup untung, hidup yang selalu dinaungi keberuntungan ialah memberi.
  
Memberi disini banyak sekali pengertiannya, berikut beberapa pengertian dari memberi:
a)      Memberi yang wajib
Memberi dalam pengertian wajib ialah sesuatu yang diberikan karena suatu keharusan. Seperti zakat,  infaq dan sebagainya.
b)      Memberi secara sukarela
Memberi dalam pengertian secara sukarela ialah sesuatu yang diberikan tanpa adanya paksaan. Seperti traktir teman, memberikan baju sebagai oleh-oleh dan lain sebagainya.
Mengapa memberi bisa menyebabkan hidup seseorang dinaungi keberuntungan? Benarkah dengan memberi bisa menyebabkan hidup seseorang selalu beruntung? Mungkin kisah berikut akan sedikit membantu:
"Adi dibesarkan dikeluarga yang tergolong kedalam ekonomi kelas menengah kebawah. Kondisi keuangan keluarganya pas-pasan. Kondisi ekonomi Adi tersebut membuat ia memiliki 'mentalitas miskin'. Mentalitas miskin ialah takut memberi karena takut uangnya habis atau takut jatuh miskin.
 Ia cenderung menjadi orang yang 'pelit', karena ia merasa serba kekurangan. Ia takut memberi, takut meminjamkan, takut berpisah dengan uang atau apapun yang menjadi hak miliknya. Ia berdalih bahwa ia sendiri merasa membutuhkan uang bagaimana bisa ia memberikan uang kepada orang lain.
Semakin ia mencoba menahan uangnya, menyimpan uangnya, dan berhemat tanpa memberi. Entah kenapa justru hal tersebut semakin menipiskan keuangannya. Ia semakin terjatuh dalam kemiskinan. 
Karena pasrah dengan semua keadaan itu akhirnya ia memberanikan diri memberi. Ia merasa untuk apalagi menyimpan uang, biarlah ia semakin terjatuh kedalam kemiskinan, biarlah ia mati dalam kemiskinan. Pada saat itu datang seorang pengemis tua, ia dengan berani memberikan uang Rp. 50.000,- kepada pengemis tesebut, padahal itu uang terakhirnya di hari itu. Setelah memberikan uang tersebut, Adi tidak memiliki uang sepeserpun untuk hari itu. Biarlah ia pasrah.
Pada hari itu ia berpuasa, dia tidak makan untuk hari itu. Keesokan harinya tanpa diduga, tanpa disangka. Adi mendapatkan kiriman amplop dari saudara kandungnya yang terpisah jauh. Ia mendapatkan uang sebesar Rp. 515.750, -. Ia sangat bersyukur. Akhirnya uang tersebut ia gunakan untuk makan karena dari kemarin ia belum makan, kebetulan hari itu adalah hari jumat dan ia masukkan uang sebesar Rp.50.000,- lagi kedalam kas masjid. Ia sadar bahwa dengan memberi tidak akan mengurangi harta malah akan menambah harta.
Tidak lama setelah itu tanpa diduga, tanpa disangka ia mendapatkan kipas angin, jam, kenaikan gaji dan sebagainya. Dan mulai saat itu ia rajin memberi, memberi dan memberi. Setiap hari ia memberi minimal Rp.50.000,- . Dan setiap hari tanpa diduga tanpa disangka ia mendapatkan balasannya dari Allah SWT".  
Dari kisah diatas dapat dijelaskan bahwa dengan memberi seseorang akan mendapat keberuntungan dari Allah SWT. Dan dari kisah diatas dikatakan bahwa Adi memberikan uang minimal Rp.50.000,- dan ia mendapatkan balasan Rp.515.750,-. Ia mendapatkan balasan dari Allah sepuluh kali lipat dari amalnya. Dan hal itu terbukti dari firman Allah SWT dalam surat Al An'am ayat 106 yang artinya :
"Barangsiapa yang beramal baik maka baginya (amal/imbalan/balasannya) sepuluh kali lipat" (Al An'am: 106).
Dan itulah bukti kekuasaan Allah SWT. Apa yang difirmankan oleh Allah SWT tidak pernah meleset. Semakin banyak seseorang memberi maka ia akan menerima balasannya sepuluh kali lipat dari amalnya. Dan cara membalas Allah SWT tidak bisa ditebak dan tidak bisa diduga. Bisa berupa benda, seperti TV, bisa berupa makanan bahkan bisa berupa uang. Bisa juga berupa terhindar dari bahaya, terhindar dari bencana dan sebagainya. Dan waktunya juga tidak bisa ditebak dan juga tidak bisa diduga. Bisa besok, lusa, bulan depan atau tahun depan. Yakinlah, apa yang telah dijanjikan oleh Allah tidak pernah salah.
Firman Allah SWT :
            "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah pasti akan menggantinya dengan rezeki yang sebaik-baiknya"(Qs. Saba: 39)
            "Sesungguhnya janji Allah selalu benar…"(Qs Luqman: 33)
            Nah cara yang Allah SWT tempuh inilah yang menjadikan seseorang selalu dalam keberuntungan. Yang menjadi permasalahannya adalah beranikah anda memberi bahkan jika itu adalah harta terakhir anda dihari itu?
            "Syetan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunianya…"( Al-Baqarah: 268).

Referensi: Khutbah Jumat