Senin, 23 April 2012

Si Kusta, Si Botak, dan Si Buta

Bismilahirroh manirrohiim

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : " Ada tiga orang bani Isroil, mereka adalah Si Kusta, Si Botak dan Si Buta. 

Alloh Ta'ala hendak menguji mereka maka diutuslah seorang Malaikat untuk datang kepada mereka satu persatu. Malaikat tersebut datang kepada Si Kusta dan bertanya : "Apakah yang paling kamu inginkan?".


Si Kusta menjawab, "warna kulit yang bagus dan dihilangkan semua penyakit kulitku sehingga orang-orang tidak lagi merasa jijik padaku." Kemudian Si Malaikat mengusap Si Kusta, dan sembuhlah ia. Malaikat bertanya lagi "Harta apa yang paling kamu inginkan?", Si Kusta menjawab "Unta". Maka Si Malaikat memberikannya Unta bunting. "Semoga Alloh Ta'ala memberkatimu."

Kemudian Si Malaikat mendatangi Si Botak dan bertanya : "Apakah yang paling kamu inginkan?".
"Rambut yang indah dan kesembuhan atas penyakit yang menimpaku sehingga orang-orang tidak lagi menghinaku". Lalu Si Malaikat mengusap kepala Si Botak, dan tumbuhlah rambut yang indah di kepalanya. "Harta apa yang paling kamu sukai?" tanya Malaikat. "Sapi" jawab Si Botak. Maka Si Malaikat memberikannya Sapi Bunting dan berkata : "Semoga Allah Ta'ala memberkatimu".

Kemudian Si Malaikat mendatangi Si Buta dan bertanya : "Apakah yang paling kamu inginkan?". "Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku agar aku bisa melihat orang-orang disekitarku.". Lalu mata Si Buta diusap oleh Si Malaikat dan sembuhlah penglihatannya. "Harta apa yang paling kamu inginkan?", "Kambing!" Jawab Si Buta. Maka Si Malaikat memberikannya kambing bunting, "Semoga Alloh Ta'ala memberkatimu."

Selang beberapa tahun kemudian Unta, Sapi, dan Kambing ketiga orang Bani Isroil tersebut berkembang biak dengan pesat. Dan akhirnya Unta Si Kusta memenuhi satu lembah, Sapi Si Botak memenuhi satu lembah dan Kambing Si Buta memenuhi satu lembah.

Lalu Si Malaikat mendatangi mereka satu persatu kembali. Si Malaikat mendatangi Si Kusta dalam keadaan berpenyakit Kusta, Ia mengiba kepada Si Mantan Kusta "Aku orang malang dan kehabisan bekal perjalanan, hari ini aku tiada mendapat pertolongan kecuali dari Alloh dan anda tuan. Aku mohon demi Dzat yang telah memberikan kulit yang bagus padamu dan harta berupa unta yang banyak, berikanlah aku bekal untuk perjalananku."

Si Mantan Kusta berkata : "Banyak sekali permintaanmu, aku tidak bisa memenuhinya". Si Malaikat berkata : "Bukankah anda adalah orang dulunya sama sepertiku (Berpenyakit kusta) lalu Alloh Ta'ala menyembuhkanmu dan memberikan harta yang banyak."
"Hartaku ini adalah hasil dari turun temurun keluargaku", "Jika anda berdusta maka Alloh akan mengembalikan keadaan anda seperti dahulu."

Lalu Si Malaikat mendatangi Si Botak dalam keadaan kepala tidak berambut, ia mengucapkan hal yang sama seperti ucapan kepada Si Kusta. Lalu Si Mantan Botak mengatakan hal yang sama seperti Si Mantan Kusta, "Jika anda berdusta maka Alloh Ta'ala akan mengembalikan keadaan anda seperti dahulu."

Lalu Si Malaikat mendatangi Si Buta dalam keadaan buta, "Aku seorang Ibnu Sabil yang kehabisan bekal dan tiada pertolongan atas diriku kecuali Alloh dan anda, demi Dzat yang megembalikan penglihatanmu dan harta berupa kambing yang banyak, berikanlah aku bekal untuk perjalananku.", Si Mantan Buta mengerti perasaan si Malaikat yang menyamar "Aku dulu sama sepertimu (Buta) lalu Alloh menyembuhkan mataku. Maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu sukai."

"Demi Alloh aku tidak akan memberatkanmu, dan aku tidak akan mengambil hartamu. Milikilah hartamu itu! Sesungguhnya Alloh telah ridho kepadamu dan murka kepada kedua temanmu (Si Botak dan Si Kusta)." Ucap Malaikat itu.
(Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim).

Demikianlah kisah ketiga orang bani israil yang mendapat ujian dari Allah, sesungguhnya kitapun demikian. Kita juga mendapat ujian dari Alloh Ta'ala, yang dulunya hidup kita sengsara kita ingat kepada Allah dan ketika hidup kita senang kita lupa kepada Alloh Ta'ala dan bahkan kita lebih menyayangi harta yang kita miliki daripada berjihad di jalan Alloh.

Semoga dengan kisah ini kita akan senantiasa menjadi insan yang selalu ingat kepada Alloh baik dalam keadaan susah maupun senang. Semoga kita selalu merasa sedang di uji dan selalu mensyukuri setiap nikmat Alloh.

Wassalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.